Nikmat. Oke, saya yakin semua orang didunia ini pasti pernah sakit, dari yang Cuma terkena penyakit ringan hingga yang berat. Dari yang sekedar kena penyakit panu, flu, demam, pusing, atau penyakit jantung? :D
Gimana rasanya sakit? Ge enak toh? Saat kegiatan yang kita
lakukan tidak bisa optimal seperti biasa karna keterbatasan kemampuan fisik?
Itulah rasanya saat nikmat kita di ambil sebagian di sisi
Allah.
Sakit memang saat nikmat kita dikurangi, rezeki kita di
kurangi, kemampuan kita dikurangi, tapi (dengan izin-Nya) dosa kitapun di
kurangi, amin.
Nah, pernah gak mikir bahwa apa yang kita miliki adalah
milik kita? Pernah? Realy? Are you serious? That’s yours is yours? Oke, let I
tell you.
Sesuatu milikmu bisa kamu kendalikan, right?
Lalu apa kamu bisa mengendalikan atau memerintahkan
jantungmu untuk untuk berdetak lebih lambat? Atau lebih cepat? Atau tidak usah
berdetak dlu? :D pernah mencoba memerintahkannya? Saya pernah dan tidak ada
reaksi apapun.
System pencernaan, bergerak dengan sendrinya, dan dengan
sempurna bagian yang cair diproses di ginjal, yang padat di lambung, padahal
saluran masuknya sama, kerongkongan. Dan lain-lainnya.
Contoh lagi, pernah merasa kesemutan? Pernah dong. Salah
satu anggota tubuh tidak bisa digerakkan, disentuhpun menimbulkan rekasi yang
luar biasa? Apalagi kalau kesemutan di kaki, beuuh sekitnya tu disini (nunjuk kaki). Pernah
mikir, untung Cuma kesemutan didiamkan bentar ilang, lah kalo lumpuh? Ato patah
kaki? Gmna?
Karena apa yang kita miliki, bukan milik kita.
Kita hanya dipinjami sebentar, diberi hak guna, oleh siapa?
Siapa lagi, Pemilik Bumi Dan Langit.
Nikmat, saya bisa mengetik ini, banyak sekali nikmat yang
saya manfaatkan. Nikmat melihat, nikma berfikir, nikmat bisa menggunakan
jari-jari saya untuk mengetik, nikmat bernafas, nikmat waktu luang untuk
menulis ini di sela-sela kesibukan, nimkat suasana yang nyaman, dan yang
lain2nya yang tidak bisa saya sebitkan satu persatu karena diibarakan jika kita
menulis nikmat itu dengan tinta, maka tinta sebanyak air lautpun tidak akan
cukup untuk menuliskannya, saking banyaknya.
“maka nikmat mana lagi yang kamu dustakan?”
Inget gak dulu pas kita kecil lalu gigi kita satu per satu
tanggal? Gimana rasanya saat makan? Ada yang kurang toh? Ga enak, apalagi pas
ompongnya gigi bagian depan.. :D untungnya masih ada gigi baru yang akan
tumbuh. Nah kalo udah gigi permanen yang kalau tanggal gak bisa numbuh lagi?
Gak enaknya lama, dan nikmatnya sama dokter ato ahli bikin gigi palsu nambah
orderan.. ahahahahaha
Contoh lagi
Pernah memperhatikan telapak tanganmu? Sambil digerak2kan jari-arinya, lalu berfikir
bagaimana bisa berbentuk seperti itu? Kenapa berbentuk seperti itu? Bagaimana
bisa bergerak seperti itu? Bahkan
telapak tanganmu yang ukurannya kurang dari 5% besar tubuhmu saja bisa
menjelaskan bahwa ada buaaaaaaanyak sekali nikmat dari alat itu? Pernah
memikirkan?
Ada seorang Doktor (saya lupa namanya), dalam sebuah
wawancara dia mengatakan bahwa dia mencium punggung tangannya setiap hari
sebagai ungkapan terimakasih atas segala hal yang bisa dia lakukan dengan
tangannya, menghasilkan karya-karya ilmiah, tandatangan kontrak penting dll
Ada yang pernah
melakukannya? :D
Saya lalu berfikir, kenapa ada kebiasaan mencium punggung
tangan orang yang kita hormati atau sayangi? Mungkin awalnya memang sebagai
ungkapan rasa terima kasih karena dengan tangan-tangan itu kita menjadi orang
yang seperti sekarang. (ah, jadi pengen ketemu mamah n mencium tangannya J,
thanks for everything mom ).
so, nikmat apa lagi yang kamu dustakan?
Tentang ungkapan terimakasih bisa diaplikasikan kepada hal
lain yang lebih luas. Kepada mata, kepada otak, kepada kaki, kepada hidung,
kepada mulut, kepada teman, kepad situasi yang nyaman, kepada semuanya, semuanya,
dan pemilik semuanya, Pemilik kita, Pemilik kehidupan.
Bila mencintai-Nya belum mampu kita lakukan, maka paling
tidak berterimakasihlah.
Yang memiliki nikmat waktu luang, nikmat mata untuk membaca
tulisan ini, nikmat kemampuan koneksi internet yang baik, nikmat mengklik
tulisan ini, nikmat berteman dengan saya, dll
:D
Semoga bermanfaat terimakasih…
Nikmat Allah yang mana lagi yang kamu dustakan?
Khairisa_6 november 2014
No comments:
Post a Comment