Saturday, November 15, 2014

Nikmat

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang…

Nikmat. Oke, saya yakin semua orang didunia ini pasti pernah sakit, dari yang Cuma terkena penyakit ringan hingga yang berat. Dari yang sekedar kena penyakit panu, flu, demam, pusing, atau penyakit jantung? :D

Gimana rasanya sakit? Ge enak toh? Saat kegiatan yang kita lakukan tidak bisa optimal seperti biasa karna keterbatasan kemampuan fisik?

Itulah rasanya saat nikmat kita di ambil sebagian di sisi Allah.

Sakit memang saat nikmat kita dikurangi, rezeki kita di kurangi, kemampuan kita dikurangi, tapi (dengan izin-Nya) dosa kitapun di kurangi, amin.

Nah, pernah gak mikir bahwa apa yang kita miliki adalah milik kita? Pernah? Realy? Are you serious? That’s yours is yours? Oke, let I tell you.

Sesuatu milikmu bisa kamu kendalikan, right?
Lalu apa kamu bisa mengendalikan atau memerintahkan jantungmu untuk untuk berdetak lebih lambat? Atau lebih cepat? Atau tidak usah berdetak dlu? :D pernah mencoba memerintahkannya? Saya pernah dan tidak ada reaksi apapun.
System pencernaan, bergerak dengan sendrinya, dan dengan sempurna bagian yang cair diproses di ginjal, yang padat di lambung, padahal saluran masuknya sama, kerongkongan. Dan lain-lainnya.

Contoh lagi, pernah merasa kesemutan? Pernah dong. Salah satu anggota tubuh tidak bisa digerakkan, disentuhpun menimbulkan rekasi yang luar biasa? Apalagi kalau kesemutan di kaki, beuuh  sekitnya tu disini (nunjuk kaki). Pernah mikir, untung Cuma kesemutan didiamkan bentar ilang, lah kalo lumpuh? Ato patah kaki? Gmna?

Karena apa yang kita miliki, bukan milik kita.

Kita hanya dipinjami sebentar, diberi hak guna, oleh siapa? Siapa lagi, Pemilik Bumi Dan Langit.
Nikmat, saya bisa mengetik ini, banyak sekali nikmat yang saya manfaatkan. Nikmat melihat, nikma berfikir, nikmat bisa menggunakan jari-jari saya untuk mengetik, nikmat bernafas, nikmat waktu luang untuk menulis ini di sela-sela kesibukan, nimkat suasana yang nyaman, dan yang lain2nya yang tidak bisa saya sebitkan satu persatu karena diibarakan jika kita menulis nikmat itu dengan tinta, maka tinta sebanyak air lautpun tidak akan cukup untuk menuliskannya, saking banyaknya.

“maka nikmat mana lagi yang kamu dustakan?”

Inget gak dulu pas kita kecil lalu gigi kita satu per satu tanggal? Gimana rasanya saat makan? Ada yang kurang toh? Ga enak, apalagi pas ompongnya gigi bagian depan.. :D untungnya masih ada gigi baru yang akan tumbuh. Nah kalo udah gigi permanen yang kalau tanggal gak bisa numbuh lagi? Gak enaknya lama, dan nikmatnya sama dokter ato ahli bikin gigi palsu nambah orderan.. ahahahahaha

Contoh lagi
Pernah memperhatikan telapak tanganmu?  Sambil digerak2kan jari-arinya, lalu berfikir bagaimana bisa berbentuk seperti itu? Kenapa berbentuk seperti itu? Bagaimana bisa bergerak seperti itu?  Bahkan telapak tanganmu yang ukurannya kurang dari 5% besar tubuhmu saja bisa menjelaskan bahwa ada buaaaaaaanyak sekali nikmat dari alat itu? Pernah memikirkan?
Ada seorang Doktor (saya lupa namanya), dalam sebuah wawancara dia mengatakan bahwa dia mencium punggung tangannya setiap hari sebagai ungkapan terimakasih atas segala hal yang bisa dia lakukan dengan tangannya, menghasilkan karya-karya ilmiah, tandatangan kontrak penting dll

Ada yang pernah melakukannya? :D

Saya lalu berfikir, kenapa ada kebiasaan mencium punggung tangan orang yang kita hormati atau sayangi? Mungkin awalnya memang sebagai ungkapan rasa terima kasih karena dengan tangan-tangan itu kita menjadi orang yang seperti sekarang. (ah, jadi pengen ketemu mamah n mencium tangannya  J, thanks for everything mom ).
so, nikmat apa lagi yang kamu dustakan?

Tentang ungkapan terimakasih bisa diaplikasikan kepada hal lain yang lebih luas. Kepada mata, kepada otak, kepada kaki, kepada hidung, kepada mulut, kepada teman, kepad situasi yang nyaman, kepada semuanya, semuanya, dan pemilik semuanya, Pemilik kita, Pemilik kehidupan.
Bila mencintai-Nya belum mampu kita lakukan, maka paling tidak berterimakasihlah.
Yang memiliki nikmat waktu luang, nikmat mata untuk membaca tulisan ini, nikmat kemampuan koneksi internet yang baik, nikmat mengklik tulisan ini, nikmat berteman dengan saya, dll  :D
Semoga bermanfaat terimakasih…

Nikmat Allah yang mana lagi yang kamu dustakan?


Khairisa_6 november 2014

No comments:

Post a Comment