1. Tufa
Merupakan suatu spongi, batuan karbonat yang porous, diendapkan sebagai lapisan tipis di permukaan, di dekat mata air (Springs) dan sungai (rivers). Ditemukan di kaligendig, karangsambung, Kebumen.
2. Bentonit
Genesa Bentonit secara umum dapat dibagi menjadi 4 (empat) macam yaitu, Terjadi karena pengaruh pelapukan,Terjadi karena pengaruh hydrothermal,Terjadi karena akibat devitrivikasi dari tufa gelas yang diendapkan di dalam air (lakustrin sampai neritic). Terjadi karena proses pengendapan kimia dalam suasana basa (alkali) dan sangat silikan. Ditemukan di patik, Sepat, Gunung kidul.
3. Lempung
Lempung kata umum untuk partikel mineral berkerangka dasar silikat yang berdiameter kurang dari 4 mikrometer. Lempung mengandung leburan silika dan/atau aluminium yang halus. Unsur-unsur ini, silikon, oksigen, dan aluminum adalah unsur yang paling banyak menyusun kerak bumi. Lempung terbentuk dari proses pelapukan batuan silika oleh asam karbonat dan sebagian dihasilkan dari aktivitas panas bumi. Ditemukan di Tontongan, karangsambung, kebumen.
4. Lempung Merah
Pada umumnya batuan keras basalt dan andesit akan menjadikan lempung berwarna, sehingga disebut lempung merah. Ditemuukan di karangsambung, kebumen.
5. Batu Pasir
Batu pasir terbentuk dari sementasi dari butiran-butiran pasir yang terbawa oleh aliran sungai, angin, dan ombak dan akhirnya terakumulasi pada suatu tempat. Ukuran butiran dari batu pasir ini 1/16 hingga 2 milimeter. Komposisi batuannya bervariasi, tersusun terutama dari kuarsa, feldspar atau pecahan dari batuan, misalnya basalt, riolit, sabak, serta sedikit klorit dan bijih besi. Ditemukan di karang sambung, Kebumen.
6. Batu Pasir Merah
Seperti halnya pasir, batu pasir dapat memiliki berbagai jenis warna, dengan warna umum adalah coklat muda, coklat, kuning, merah, abu-abu dan putih. Karena lapisan batu pasir sering kali membentuk karang atau bentukan topografis tinggi lainnya, warna tertentu batu pasir dapat dapat diidentikkan dengan daerah tertentu. Ditemukan di karang sambung, Kebumen.
7. Pasir Besi
Secara umum pasir besi terdiri dari mineral opak yang bercampur dengan butiran-butiran dari mineral non logam seperti, kuarsa, kalsit, feldspar, ampibol, piroksen, biotit, dan tourmalin. mineral tersebut terdiri dari magnetit, titaniferous magnetit, ilmenit, limonit, dan hematit, Titaniferous magnetit adalah bagian yang cukup penting merupakan ubahan dari magnetit dan ilmenit. Mineral bijih pasir besi terutama berasal dari batuan basaltik dan andesitik volkanik. Ditemukan di sungai luk ulo, Kebumen.
8. Kalkarenit
Calcarenite memiliki ukuran butir 1/16 hingga 2 milimeter, batuan ini terdiri dari 50% atau lebih material carbonate detritus, yaitu material yang tersusun terutama atas fosil dan oolit. Ditemukan di seling, karangsambung, Kebumen.
9. Pasir Hijau
Batu ini terbentuk dari aktivitas vulkani, batu ini merupakan kristal olivin yang dihasilkan dari letusan gunung berapi kerucut yang letusan (erupsi) dan longsorannya (erosi) menyebar di sekeliling gunung. Ditemukan di sembaro,karangsambung, Kebumen.
10. Graywacke
Graywacke adalah salah satu tipe dari batu pasir yang 15% atau lebih komposisinya adalah matrix yang terbuat dari lempung, sehingga menghasilkan sortasi yang jelek dan batuan menjadi berwarna abu-abu gelap atau kehijauan. Ditemukan di karang gayam, karangsambung, Kebumen.
11. Batu Gamping
Batu gamping adalah batuan sedimen yang memiliki komposisi mineral utama dari kalsit (CaCO3). Batuan karbonat yang hampir seluruhnya kalsium karbonat (CaCO3), atau secara spesifik adalah batuan karbonat yang mengandung lebih dari 95% kalsit dan kurang dari 5% dolomit. Teksturnya bervariasi antara rapat, afanitis, berbutir kasar, kristalin atau oolit. Batu gamping dapat terbentuk baik karena hasil dari proses organisme atau karena proses anorganik. Ditemukan di wonogiri, jogjakarta.
12. Gamping Merah
Gamping berwarna merah. Singkapan yang merupakan endapan laut dalam ini berlapis hampir vertikal membentuk puncak-puncak punggungan yang sempit. Ditemukan di karangsambung, Kebumen
13. Gamping Numulities
Bongkah batu gamping numuliites merupakan "olistolit" hasil suatu pelongsoran besar didasar laut dari tepian menuju tengah cekungan yang dalam. Fosil yang
ada menunjukkan bahwa pada kala Eosen kawasan sekitar Karangsambung merupakan laut dangkal di mana pada tepi-tepi cekungan diendapkan batu gamping numulites.
14. Breksi Vulkanik
Breksi Vulkanik (Qb); Terdiri dari breksi yang bersifat andesitik, lava, batupasir tufaan dan breksi lahar. Breksi andesit umumnya melapuk sedang berwarna kuning kecoklatan, komponen batuan andesitik (4 – 45 cm) agak segar, menyudut tanggung, tertanam pada masadasar pasir tufa berbutir kasar, agak padat sebagian mudah hancur. Lava andesit umumnya melapuk ringan berwarna abu-abu tua, padu, bertekstur kasar dan porfiritik, terkekarkan cukup intensif dan terisi oleh mineral kuarsa. Breksi lahar umumnya melapuk sedang, berwarna coklat tua, komponen tufa dan batuan agak segar yang berukuran pasir kasar hingga kerakal, menyudut sampai membulat tanggung, agak padu. Ditemukan di kedung jati, Bantul.
15. Breksi Pumice
Breksi batuapung (Pumice) mempunyai kuat tekan 75,62 kg/cm2. kedap suara, mudah dibentuk atau dipahat menjadi blok-blok yang berukuran besar, sehingga dapat mengurangi pelesteran. Selain itu lain juga tahan terhadap api, kondensi, jamur dan panas, serta cocok untuk akustik. Dalam sektor industri lain, batuini digunakan sebagai bahan pengisi (filler), pemoles/penggosok (polishing), pembersih (cleaner), stonewashing, abrasif, isolator temperatur tinggi dan lain-lain. Ditemukan di semiilir, Jogjakarta.
16. Konglomerat kuarsa
Konglomerat hampir sama dengan breksi, yaitu memiliki ukuran butir 2-256 milimeter dan terdiri atas sejenis atau campuran rijang, kuarsa, granit, dan lain-lain, hanya saja fragmen yang menyusun batuan ini umumnya bulat atau agak membulat. Pada konglomerat, terjadi proses transport pada material-material penyusunnya yang mengakibatkan fragmen-fragmennya memiliki bentuk yang membulat. Ditemukan di watupuru, kulonprogo.
17. Zeolite
Zeolit mempunyai struktur porous yang dapat mengakomodasi berbagai kation seperti Na +, K + , Ca 2 +, Mg 2 + dan lain-lain. Ion-ion positif yang agak longgar diadakan dan mudah dapat ditukar dengan orang lain dalam larutan kontak. Beberapa mineral zeolit lebih umum analcime , chabazite , Klinoptilolit , heulandite , natrolite , phillipsite , dan stilbite . Sebuah formula mineral contohnya adalah: Na 2 Al 2 Si 3 O 10-2H 2 O, rumus untuk natrolite. Zeolit alam bentuk di mana gunung batu dan abu lapisan bereaksi dengan alkali tanah.. Zeolit juga mengkristal dalam lingkungan pasca pengendapan selama periode yang berkisar antara ribuan sampai jutaan tahun di cekungan laut dangkal. Ditemukan di nanggulan, kulon progo.
18. Rijang
Batuan Rijang berwarna merah karena mengandung unsur besi dan magnesium. merupakan foliasi vertikal dengan terdapat kekar yang telah terisi oleh material. Komposisi batuan ringan yaitu rijang dan karbonat dengan warna mrah tua karena mengandung SiO2 nonklastik.Batuan dasar samudra pada kedalaman minimal 4.000 meter ini seharusnya horizontal, tapi menjadi tegak karena pengaruh tektonik yang mengangkatnya. Ditemukan di pelabuhan ratu, sukabumi.
19. Kalsedon
Batu kalsedon (yang artinya jika tanpa bantuan mikroskop, kristal-kristal kuarsa yang tersusun amat rapat di dalamnya akan teralu kecil untuk dilihat oleh mata telanjang). Termasuk mineral yang keras, nilai kerasnya 6.5-7 dalam daftar keras Mohs dan batu kalsedon warnanya seperti diselimuti kabut, sehingga kusam atau buram cahayanya. Tidak seperti batu-batu kuarsa lainnya yang seperti kristal. Batu kalsedon banyak berlubang-lubang lembut, sehingga gampang untuk diberi warna-warna khusus dalam batu tersebut. Batu kalsedon tertentu akan mengkilau dari dalam setelah dipoles secara teratur. Batu kalsedon terdapat di berbagai tempat di seluruh dunia dan warnanya bermacam-macam dari abu-abu, putih, hitam, oranye, coklat, kuning, coklat-kemerahan, hijau muda sampai hijau tua, lavender, biru dan ada juga yang campur-campur seperti batu akik (agaat) atau jasper. Ditemukan di totongan sadang, Kebumen.
20. Bioklastik
Tekstur Bioklastik Terdiri dari fragmen-fragmen ataupun cangkang-cangkang binatang, yang berupa klast (pernah lepas-lepas) : cocquina, foraminifera, keral (lepas-lepas). Ditemukan di alian, Kebumen.
21. Algae
Algae, merupakan tanaman alga berkapur di Tubuh terumbu karang. Lalu dia mengeras menjadi batu. Ditemukan di gombong, Kebumen.
22. Silisifaid
adalah fosil dari pohon-pohon Sempur tua yang telah tertimbun jutaan tahun lalu, dimana kekerasan batu ini cukup keras sekali. bahkan kadangkala kita temui fosil pohon ini kadang kala masih hampir utuh. Ditemui di cikotek, Cikoten.
23. Krisopras
Batu krisopras adalah sejenis batu akik dengan dua atau lebih warna dalam garis-garis atau lapisan-lapisan sejajar. Kata Ibrani untuk batu ini adalah syohain. Orang zaman dahulu kala menemukan batu krisopras di tanah Hawila. Sekarang ini krisopras dianggap batu setengah berharga. Ditemukan di karanggayam, karang sambung, Kebumen
24. Pospat
Genesa batuan phospat terjadi dalam gua-gua gunung kapur sebagai hasil proses reaksi kimia antara kotoran, urine, bangkai burung-burung dan kelelawar yang tinggal menempati gua-gua tersebut dengan batuan kapur dengan batuan waktu dan suhu yang berlangsung cukup lama. Umumnya batuan phospat mengandung mineral cryptokristalin yang terdiri dari tri calcium phospat dengan bermacam-macam prosentase kandungan air dan mengandung sedikit Kalsium Carbonat (CaCO3), umumnya kurang dari 10 % kandungan flourite dengan prosentase 3 sampai 4 % dan zat organik lainnya. Ditemukan di Wuryantoro, wonogiri, Solo.
No comments:
Post a Comment