Sunday, July 31, 2011

Jenis - jenis Batuan Metamorf

1. Marmer
Marmer atau batu pualam merupakan batuan hasil proses metamorfosa atau malihan dari batu gamping. Pengaruh suhu dan tekanan yang dihasilkan oleh gaya endogen menyebabkan terjadi rekristalisasi pada batuan tersebut membentuk berbagai foliasi mapun non foliasi. Akibat rekristalisasi struktur asal batuan membentuk tekstur baru dan keteraturan butir. Marmer Indonesia diperkirakan berumur sekitar 30–60 juta tahun atau berumur Kuarter hingga Tersier. Marmer akan selalu berasosiasi keberadaanya dengan batugamping. Setiap ada batu marmer akan selalu ada batugamping, walaupun tidak setiap ada batugamping akan ada marmer. Karena keberadaan marmer berhubungan dengan proses gaya endogen yang mempengaruhinya baik berupa tekan maupun perubahan temperatur yang tinggi. Di Indonesia penyebaran marmer tersebut cukup banyak, seperti dapat dilihat pada. Penggunaan marmer atau batu pualam tersebut biasa dikategorikan kepada dua penampilan yaitu tipe ordinario dan tipe staturio. Tipe ordinario biasanya digunakan untuk pembuatan tempat mandi, meja-meja, dinding dan sebagainya, sedangka tipe staturio sering dipakai untuk seni pahat dan patung. Ditemukan di gunung Jokotuwo, Bayat, Klaten.



2. Marmer merah
Warna yang cenderung ‘ngejreng’ dan terkesan vokal, membuat jeni batu ini menjadi batu marmer favorit masyarakat. Batu ini pun sudah lama dimanfaatkan sebagai bahan untuk mempercantik bangunan. Hingga saat ini jenis batu marmer merah masih digunakan sebagai bahan elemen interior dan eksterior. Ditemukan di karangsambung, Kebumen.



3. Sekismika
Batuan sekis mika memiliki warna abu-abu dan mengkilap putih, dengan komponen mineralnya yaitu mika, merupakan metamorf foliasi. Pada deretan batuan sekis mika ini terdapat aliran sungai yang merupakan arah aliran subsekuaen karena sungainya sejajar dengan arah straight. Pada struktunya terdapat rekahan yang telah terisi oleh mineral kuarsa yang masuk ke celah-celah rekahan tersebut. Sekis mika berfoliasi lemah terdapat komponen mika dan kuarsa. Terbentuk karena akibat tektonik yang merupakan fanerik lepidoblastik skistosa. Batuan dengan mineral mika yang berkilauan ketika tertimpa sinar matahari ini adalah batu tertua yang tersingkap di Pulau Jawa. Ditemukan di bayat, Klaten.



4. Sekis hijau
Batuan Sekis hijau (metamorf) merupakan satuan batuan tertua sebagai basement yang berumur Trias (TrS) terdapat
di bagian timur daerah penyelidikan. Luas penyebarannya cukup luas sekitar 20% menutupi daerah penelitian dengan ketebalan diperkirakan lebih dari 300 meter (?). Batuan Sekis hijau ini tersingkap pada penorehan struktur sesar dijumpai pada bagian tebing sungai Binangga hingga ke bagian selatan didaerah desa Pakuli dan Simoro. Batuan ini tersingkap sebagai Sekis hijau, berwarna hijau tua, berlapis sebagai bidang foliasi, kompak, berbutir halus, lanau sampai lempung dan setempat-setempat rekahan terisi oleh urat-urat kwarsa maupun kalsit. Ditemukan di sadang, Kebumen.



5. Sekis biru
Fasies blueschist atau sekis biru yang mengandung mineral sodic biru amp hibol, glaukopan bersama dengan mineral lawstonite. Ditemukann di sadang, Kebumen.




6. Gneis
Gneiss adalah typical dari jenis batuan metamorf, batuan ini terbentuk pada saat batuan sedimen atau batuan beku yang terpendam pada tempat yang dalam mengalami tekanan dan temperatur yang tinggi. Hampir dari semua jejak jejak asli batuan ( termasuk kandungan fosil) dan bentuk bentuk struktur lapisan ( seperti layering dan ripple marks) menjadi hilang akibat dari mineral-mineral mengalami proses migrasi dan rekristalisasi. Pada batuan ini terbentuk goresan goresan yang tersusun dari mineral mineral seperti hornblende yang tidak terdapat pada batuan batuan sediment. Ditemukan di Pulau bangka, belitung.



7. Filit
Filit berwarna hitam terdapat pada dinding sungai yang terjal. Batuan ini terbentuk selama proses penunjaman serta merupakan batuan metamorf berderajat rendah. Proses tektonik dan deformasi lebih lanjut berupa patahan geser searah aliran sungai, membentuk lipatan-lipatan kecil serta struktur gores garis pada batuan filit. Ditemukan di Bayat, klaten.



8. Agate
Agate adalah mikrokristalin berbagai kuarsa ( silika ), ditandai oleh kehalusan yang gandum dan kecerahan warna. Meski agates dapat ditemukan di berbagai jenis batu, mereka klasik terkait dengan gunung berapi batu tetapi dapat umum di beberapa batu metamorfik dan lainnya chalcedonies diperoleh lebih dari 3.000 tahun yang lalu dari Sungai Achates, sekarang disebut Dirillo , di Sisilia . Agate adalah salah satu yang paling bahan umum digunakan dalam seni ukir hardstone , dan telah pulih di sejumlah situs kuno, yang menunjukkan penggunaan meluas dalam dunia kuno, misalnya, pemulihan arkeologi di Knossos situs di Kreta menggambarkan perannya dalam Zaman Perunggu Minoan budaya. Ditemukan di karangsambunng, Kebumen.



9. Nefrit
Nefrit adalah permata , berbagai amphibole , juga dikenal sebagai batu giok (Jadeit je pyroxen.) warna giok adalah hijau tua, mineral memiliki kekerasan sekitar 7 derajat skala Mohs, seperti kuarsa, tetapi lebih sulit karena struktur mikrokristalin. Setelah polishing sangat estetika, dengan kemilau kaca sempurna. Ditemukan di Karang sambung Kebumen.



10. Eklogit
Eclogites adalah batu , di bawah tekanan dan temperatur eclogite cetak di metamorf itu. Kajian eclogites berguna dalam paleogeografi rekonstruksi. Jika eclogites dengan basal (= MORB pertengahan laut Ridge Basalt) kimia terjadi, ini menunjukkan bahwa kerak samudera di Paläosubduktionszone dan dikirim pada kedalaman besar tertelan. Tentang dating batuan dapat juga perkiraan tentang sejarah awal lempeng tektonik di Bumi lakukan. Dia sehingga terpadat dari semua batu silikat , yang pada permukaan terbuka , sangat kuat dan tahan cuaca. Karena distribusi terbatas masih jarang dimanfaatkan. Eclogites dengan basal komposisi kimia yang terdiri dari hijau clinopyroxene ( omphazitreich : (Ca, Na) (Mg, Al) Si O 2 6) dan merah garnet ( pyropreich ). Selain itu, banyak kuarsa , kyanite , rutil , titanite dan pirit mengandung.. Eclogites dengan granit kimia sering mengandung aluminium-kaya mika putih (phengite). Karakteristik semua jenis eclogites adalah kurangnya plagioklas ( feldspar ), yang setelah albite reaksi = jadeite + kuarsa yang ditambang di booster. Pada tekanan yang sangat tinggi ( tinggi tekanan metamorfosa-ultra ) juga dapat coesite , modifikasi tekanan tinggi kuarsa , dan berlian dimasukkan. Ditemukan di sadang, Kebumen.



11. Horenfels
Hornfels ( Jerman , yang berarti "hornstone," setelah sering hubungan dengan glasial "puncak" tanduk di Alps, menjadi batu yang sangat keras dan dengan demikian lebih mungkin untuk menolak tindakan glasial dan tanduk berbentuk seperti bentuk puncak Matterhorn ) adalah kelompok peruntukan untuk serangkaian metamorf kontak batuan yang telah dipanggang dan indurated oleh panas mengganggu massa beku dan telah diberikan besar, keras, splintery, dan dalam beberapa kasus yang sangat tangguh dan tahan lama. Ditemukan di watumpang, Kebumen.



12. Asbes
Asbes merupakan mineral yang berbentuk serat-serat yang mudah terpisah. Ukuran sebuah serat asbes sangat kecil dan halus. Karena itulah mudah beterbangan di udara. Apabila terhirup, asbes akan segera masuk ke dalam rongga pernapasan, kemudian menimbulkan berbagai kerusakan. Ditemukan di karangsambung, Kebumen.



13. Pirit
Mineral Pirit atau disebut juga besi sulfide ( FeS2 ) mempunyai kristal isometrik yang pada umumnya terlihat atau nampak dan bentuknya seperti dadu atau kubus dan di sebut juga striated ( garis sejajar pada permukaan kristal ), Mineral pirit mempunyai kekerasan 6-6.5, dan mempunyai bobot jenis 4.95-5.10.ima). Mineral Pirit adalah yang paling umum untuk mineral sulfide. Mineral ini pada umumnya mempunyai warna emas pucat. Pirit menyingkapkan kepada lingkungan selama pekerjaan tambang dan penggalian bereaksi dengan oksigen dan air untuk membentuk asam belerang, menghasilkan pengeringan tambang asam. Cikotak, cikotek, JaBar.



14. Gipsum
Gipsum tersusun atas mineral gipsum (CaSO4.H2O). Sama seperti dengan Saltstone, batuan ini terbentuk karena kandungan uap air yang ada menguap. Tekstur dari batuan ini juga berupa kristalin. Ditemukan di jatingaleh, semarang.



15. Kuarsa
Kuarsa adalah salah satu mineral yang umum ditemukan di kerak kontinen bumi. Mineral ini memiliki struktur kristal heksagonal yang terbuat dari silika trigonal terkristalisasi (silikon dioksida, SiO2), dengan skala kekerasan Mohs 7 dan densitas 2,65 g/cm³. Bentuk umum kuarsa adalah prisma segienam yang memiliki ujung piramida segienam. Ditemukan di bayat, Klaten.




16. Kalsit

Mengandung Kristal Hexagonal, mineral batuan karbonat yang lebih stabil, biasanya merupakan hablur kristal yang bagus dan jelas. Dijumpai sebagai hasil dari rekristalisasi Aragonite, serta sebagai semen pengisi ruang antar butir dan rekahan. Sangat umum dijumpai dalam batugamping. Ditemukan di ponjong, Tepur, Gunung Kidul.



17. Balerang
Belerang berwarna kuning pucat, padatan yang rapuh, yang tidak larut dalam air tapi mudah larut dalam CS2 (karbon disulfida). Dalam berbagai bentuk, baik gas, cair maupun padat, unsur belerang terjadi dengan bentuk alotrop yang lebih dari satu atau campuran. Dengan bentuk yang berbeda-beda, akibatnya sifatnya pun berbeda-beda dan keterkaitan antara sifat dan bentuk alotropnya masih belum dapat dipahami. Pada tahun 1975, ahli kimia dari Universitas Pensilvania melaporkan pembuatan polimer belerang nitrida, yang memiliki sifat logam, meski tidak mengandung atom logam sama sekali. Zat ini memiliki sifat elektris dan optik yang tidak biasa. Ditemukan di pegunungan Dieng, JATENG.



18. Mangan
Mangan merupakan logam yang sangat unik yang tidak dapat digantikan oleh logam lain. Mangan adalah hampir logam agak unik yang mengganti batu lainnya adalah logam. Memiliki banyak karakteristik yang berbeda dari unsur lainnya. Ia memiliki sifat yang berbeda dari unsur lainnya Mati. Ini adalah logam yang sangat keras tetapi rapuh yang sulit untuk menyalakan, tapi mudah teroksidasi. The keras adalah rapuh tapi logam yang sangat keras yang menyalakan, tapi mudah teroksidasi. Unsur ini memiliki sifat feromagnetik dan banyak keadaan oksidasi yang berbeda. Unsur-unsur memiliki sifat feromagnetik dan banyak Atas keadaan oksidasi yang berbeda. 2, 3, 4 dan 7 dan juga bertemu secara teratur untuk satu dan enam yang kadang-kadang diamati. 2, 3, 4 dan 7 juga diatur untuk id id 1 6 kadang-kadang diamati. Terutama di negara oksidasi 7 merupakan oksidan kuat mangan. Yaitu bilangan oksidasi diatas 7 adalah suatu oksidator kuat mangan. Mn 2 + memainkan peran penting dalam sistem biologi. Mn 2 + memainkan peran penting dalam sistem biologi. Ditemukan di Kritipan, kulonprogo.

Wednesday, July 27, 2011

Jenis- Jenis Batuan Sedimen

1. Tufa
Merupakan suatu spongi, batuan karbonat yang porous, diendapkan sebagai lapisan tipis di permukaan, di dekat mata air (Springs) dan sungai (rivers). Ditemukan di kaligendig, karangsambung, Kebumen.



2. Bentonit
Genesa Bentonit secara umum dapat dibagi menjadi 4 (empat) macam yaitu, Terjadi karena pengaruh pelapukan,Terjadi karena pengaruh hydrothermal,Terjadi karena akibat devitrivikasi dari tufa gelas yang diendapkan di dalam air (lakustrin sampai neritic). Terjadi karena proses pengendapan kimia dalam suasana basa (alkali) dan sangat silikan. Ditemukan di patik, Sepat, Gunung kidul.



3. Lempung
Lempung kata umum untuk partikel mineral berkerangka dasar silikat yang berdiameter kurang dari 4 mikrometer. Lempung mengandung leburan silika dan/atau aluminium yang halus. Unsur-unsur ini, silikon, oksigen, dan aluminum adalah unsur yang paling banyak menyusun kerak bumi. Lempung terbentuk dari proses pelapukan batuan silika oleh asam karbonat dan sebagian dihasilkan dari aktivitas panas bumi. Ditemukan di Tontongan, karangsambung, kebumen.



4. Lempung Merah
Pada umumnya batuan keras basalt dan andesit akan menjadikan lempung berwarna, sehingga disebut lempung merah. Ditemuukan di karangsambung, kebumen.




5. Batu Pasir
Batu pasir terbentuk dari sementasi dari butiran-butiran pasir yang terbawa oleh aliran sungai, angin, dan ombak dan akhirnya terakumulasi pada suatu tempat. Ukuran butiran dari batu pasir ini 1/16 hingga 2 milimeter. Komposisi batuannya bervariasi, tersusun terutama dari kuarsa, feldspar atau pecahan dari batuan, misalnya basalt, riolit, sabak, serta sedikit klorit dan bijih besi. Ditemukan di karang sambung, Kebumen.



6. Batu Pasir Merah
Seperti halnya pasir, batu pasir dapat memiliki berbagai jenis warna, dengan warna umum adalah coklat muda, coklat, kuning, merah, abu-abu dan putih. Karena lapisan batu pasir sering kali membentuk karang atau bentukan topografis tinggi lainnya, warna tertentu batu pasir dapat dapat diidentikkan dengan daerah tertentu. Ditemukan di karang sambung, Kebumen.



7. Pasir Besi
Secara umum pasir besi terdiri dari mineral opak yang bercampur dengan butiran-butiran dari mineral non logam seperti, kuarsa, kalsit, feldspar, ampibol, piroksen, biotit, dan tourmalin. mineral tersebut terdiri dari magnetit, titaniferous magnetit, ilmenit, limonit, dan hematit, Titaniferous magnetit adalah bagian yang cukup penting merupakan ubahan dari magnetit dan ilmenit. Mineral bijih pasir besi terutama berasal dari batuan basaltik dan andesitik volkanik. Ditemukan di sungai luk ulo, Kebumen.



8. Kalkarenit
Calcarenite memiliki ukuran butir 1/16 hingga 2 milimeter, batuan ini terdiri dari 50% atau lebih material carbonate detritus, yaitu material yang tersusun terutama atas fosil dan oolit. Ditemukan di seling, karangsambung, Kebumen.



9. Pasir Hijau
Batu ini terbentuk dari aktivitas vulkani, batu ini merupakan kristal olivin yang dihasilkan dari letusan gunung berapi kerucut yang letusan (erupsi) dan longsorannya (erosi) menyebar di sekeliling gunung. Ditemukan di sembaro,karangsambung, Kebumen.



10. Graywacke
Graywacke adalah salah satu tipe dari batu pasir yang 15% atau lebih komposisinya adalah matrix yang terbuat dari lempung, sehingga menghasilkan sortasi yang jelek dan batuan menjadi berwarna abu-abu gelap atau kehijauan. Ditemukan di karang gayam, karangsambung, Kebumen.



11. Batu Gamping
Batu gamping adalah batuan sedimen yang memiliki komposisi mineral utama dari kalsit (CaCO3). Batuan karbonat yang hampir seluruhnya kalsium karbonat (CaCO3), atau secara spesifik adalah batuan karbonat yang mengandung lebih dari 95% kalsit dan kurang dari 5% dolomit. Teksturnya bervariasi antara rapat, afanitis, berbutir kasar, kristalin atau oolit. Batu gamping dapat terbentuk baik karena hasil dari proses organisme atau karena proses anorganik. Ditemukan di wonogiri, jogjakarta.



12. Gamping Merah
Gamping berwarna merah. Singkapan yang merupakan endapan laut dalam ini berlapis hampir vertikal membentuk puncak-puncak punggungan yang sempit. Ditemukan di karangsambung, Kebumen



13. Gamping Numulities
Bongkah batu gamping numuliites merupakan "olistolit" hasil suatu pelongsoran besar didasar laut dari tepian menuju tengah cekungan yang dalam. Fosil yang
ada menunjukkan bahwa pada kala Eosen kawasan sekitar Karangsambung merupakan laut dangkal di mana pada tepi-tepi cekungan diendapkan batu gamping numulites.



14. Breksi Vulkanik
Breksi Vulkanik (Qb); Terdiri dari breksi yang bersifat andesitik, lava, batupasir tufaan dan breksi lahar. Breksi andesit umumnya melapuk sedang berwarna kuning kecoklatan, komponen batuan andesitik (4 – 45 cm) agak segar, menyudut tanggung, tertanam pada masadasar pasir tufa berbutir kasar, agak padat sebagian mudah hancur. Lava andesit umumnya melapuk ringan berwarna abu-abu tua, padu, bertekstur kasar dan porfiritik, terkekarkan cukup intensif dan terisi oleh mineral kuarsa. Breksi lahar umumnya melapuk sedang, berwarna coklat tua, komponen tufa dan batuan agak segar yang berukuran pasir kasar hingga kerakal, menyudut sampai membulat tanggung, agak padu. Ditemukan di kedung jati, Bantul.



15. Breksi Pumice
Breksi batuapung (Pumice) mempunyai kuat tekan 75,62 kg/cm2. kedap suara, mudah dibentuk atau dipahat menjadi blok-blok yang berukuran besar, sehingga dapat mengurangi pelesteran. Selain itu lain juga tahan terhadap api, kondensi, jamur dan panas, serta cocok untuk akustik. Dalam sektor industri lain, batuini digunakan sebagai bahan pengisi (filler), pemoles/penggosok (polishing), pembersih (cleaner), stonewashing, abrasif, isolator temperatur tinggi dan lain-lain. Ditemukan di semiilir, Jogjakarta.



16. Konglomerat kuarsa
Konglomerat hampir sama dengan breksi, yaitu memiliki ukuran butir 2-256 milimeter dan terdiri atas sejenis atau campuran rijang, kuarsa, granit, dan lain-lain, hanya saja fragmen yang menyusun batuan ini umumnya bulat atau agak membulat. Pada konglomerat, terjadi proses transport pada material-material penyusunnya yang mengakibatkan fragmen-fragmennya memiliki bentuk yang membulat. Ditemukan di watupuru, kulonprogo.



17. Zeolite
Zeolit mempunyai struktur porous yang dapat mengakomodasi berbagai kation seperti Na +, K + , Ca 2 +, Mg 2 + dan lain-lain. Ion-ion positif yang agak longgar diadakan dan mudah dapat ditukar dengan orang lain dalam larutan kontak. Beberapa mineral zeolit lebih umum analcime , chabazite , Klinoptilolit , heulandite , natrolite , phillipsite , dan stilbite . Sebuah formula mineral contohnya adalah: Na 2 Al 2 Si 3 O 10-2H 2 O, rumus untuk natrolite. Zeolit alam bentuk di mana gunung batu dan abu lapisan bereaksi dengan alkali tanah.. Zeolit juga mengkristal dalam lingkungan pasca pengendapan selama periode yang berkisar antara ribuan sampai jutaan tahun di cekungan laut dangkal. Ditemukan di nanggulan, kulon progo.



18. Rijang
Batuan Rijang berwarna merah karena mengandung unsur besi dan magnesium. merupakan foliasi vertikal dengan terdapat kekar yang telah terisi oleh material. Komposisi batuan ringan yaitu rijang dan karbonat dengan warna mrah tua karena mengandung SiO2 nonklastik.Batuan dasar samudra pada kedalaman minimal 4.000 meter ini seharusnya horizontal, tapi menjadi tegak karena pengaruh tektonik yang mengangkatnya. Ditemukan di pelabuhan ratu, sukabumi.



19. Kalsedon
Batu kalsedon (yang artinya jika tanpa bantuan mikroskop, kristal-kristal kuarsa yang tersusun amat rapat di dalamnya akan teralu kecil untuk dilihat oleh mata telanjang). Termasuk mineral yang keras, nilai kerasnya 6.5-7 dalam daftar keras Mohs dan batu kalsedon warnanya seperti diselimuti kabut, sehingga kusam atau buram cahayanya. Tidak seperti batu-batu kuarsa lainnya yang seperti kristal. Batu kalsedon banyak berlubang-lubang lembut, sehingga gampang untuk diberi warna-warna khusus dalam batu tersebut. Batu kalsedon tertentu akan mengkilau dari dalam setelah dipoles secara teratur. Batu kalsedon terdapat di berbagai tempat di seluruh dunia dan warnanya bermacam-macam dari abu-abu, putih, hitam, oranye, coklat, kuning, coklat-kemerahan, hijau muda sampai hijau tua, lavender, biru dan ada juga yang campur-campur seperti batu akik (agaat) atau jasper. Ditemukan di totongan sadang, Kebumen.




20. Bioklastik
Tekstur Bioklastik Terdiri dari fragmen-fragmen ataupun cangkang-cangkang binatang, yang berupa klast (pernah lepas-lepas) : cocquina, foraminifera, keral (lepas-lepas). Ditemukan di alian, Kebumen.



21. Algae
Algae, merupakan tanaman alga berkapur di Tubuh terumbu karang. Lalu dia mengeras menjadi batu. Ditemukan di gombong, Kebumen.



22. Silisifaid
adalah fosil dari pohon-pohon Sempur tua yang telah tertimbun jutaan tahun lalu, dimana kekerasan batu ini cukup keras sekali. bahkan kadangkala kita temui fosil pohon ini kadang kala masih hampir utuh. Ditemui di cikotek, Cikoten.




23. Krisopras
Batu krisopras adalah sejenis batu akik dengan dua atau lebih warna dalam garis-garis atau lapisan-lapisan sejajar. Kata Ibrani untuk batu ini adalah syohain. Orang zaman dahulu kala menemukan batu krisopras di tanah Hawila. Sekarang ini krisopras dianggap batu setengah berharga. Ditemukan di karanggayam, karang sambung, Kebumen



24. Pospat
Genesa batuan phospat terjadi dalam gua-gua gunung kapur sebagai hasil proses reaksi kimia antara kotoran, urine, bangkai burung-burung dan kelelawar yang tinggal menempati gua-gua tersebut dengan batuan kapur dengan batuan waktu dan suhu yang berlangsung cukup lama. Umumnya batuan phospat mengandung mineral cryptokristalin yang terdiri dari tri calcium phospat dengan bermacam-macam prosentase kandungan air dan mengandung sedikit Kalsium Carbonat (CaCO3), umumnya kurang dari 10 % kandungan flourite dengan prosentase 3 sampai 4 % dan zat organik lainnya. Ditemukan di Wuryantoro, wonogiri, Solo.

Jenis-jenis Batuan Beku

1. Bassalt Batuan basalt berwarna gelap, berat, kaya akan besi dan sedikit akan kandungan mineral silika batuan vulkanik, yang biasanya membentuk lempeng samudera di dunia. Mempunyai ukuran butir yang sangat baik sehingga kehadiran mineral mineral tidak terlihat. Ditemukan di sukadana,Lampung.




2. Andesit
Andesit adalah suatu jenis batuan beku vulkanik dengan komposisi antara dan tekstur spesifik yang umumnya ditemukan pada lingkungan subduksi tektonik di wilayah perbatasan lautan seperti di pantai barat Amerika Selatan atau daerah-daerah dengan aktivitas vulkanik yang tinggi seperti Indonesia. Nama andesit berasal dari nama Pegunungan Andes. Batu andesit banyak digunakan dalam bangunan-bangunan megalitik, candi dan piramida. Begitu juga perkakas-perkakas dari zaman prasejarah banyak memakai material ini, misalnya: sarkofagus, punden berundak, lumpang batu, meja batu, arca dll. Ditemukan di gunung Masigit, JABAR.



3. Obsidian
Obsidian adalah mineral -seperti, tetapi tidak mineral benar karena sebagai kaca tidak kristal , selain komposisinya terlalu rumit untuk terdiri dari mineral tunggal. Kadang-kadang diklasifikasikan sebagai mineraloid . Meskipun obsidian berwarna gelap mirip dengan mafik batuan seperti basal ,'s komposisi obsidian sangat felsic . Obsidian terutama terdiri dari SiO 2 ( dioksida silikon ), biasanya 70% atau lebih. batu Kristal dengan itu komposisi obsidian termasuk granit dan riolit . Karena obsidian adalah metastabil di permukaan bumi (lebih dari waktu kaca mineral kristal menjadi berbutir-halus), tidak ada obsidian telah ditemukan yang lebih tua dari Kapur usia. Ini rincian obsidian dipercepat dengan adanya air. Obsidian memiliki kadar air rendah jika segar, kurang dari 1% air biasanya menurut beratnya,tetapi menjadi semakin terhidrasi saat berhubungan dengan air tanah, membentuk perlite . Ditemukan di nagggrek, Bandung.



4. Dasit
Merupakan intrusi batuan beku yang menerobos andesit. Hasil pelapukan berupa lanau lempingan, berwarna coklat kehitaman, palstisitas sedang, lunak.. ditemukan di karangsambung, kebumen.



5. Diorit
Batu diorit merupakan batuan hasil terobosan batuan beku (instruksi) yang membentuk morfologi pembuktian berelief kasar dengan elevasi dari beberapa ratus meter hingga mencapai lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut (dpal). Batuan ini umumnya mempunyai warna yang bervariasi, yaitu coklat, coklat kehitaman, abu-abu kehitaman, abu-abu dengan bercak-bercak hitam, hitam kecoklatan atau abu kehitaman, bersifat pejal (massif) dan kompak dengan tekstur porfiro granitik dengan nilai kuat tekan berkisar antara 970-1.260 kg / cm2; ketahanan terhadap keausan 0,072-0,083 mm/menit; berat isi asli 2,66-2,78 ton/m3 dan penyerapan terhadap air 0,73-1,10 %. Sehingga batu diorit ini dapat dijadikan sebagai batu ornamen dinding maupun lantai bangunan gedung atau untuk batu belah untuk pondasi bangunan / jalan raya. Ditemukan di Bayat, Klaten.



6. Peridot
Peridot pada umumnya terdiri hanya dari satu warna yaitu hijau olive, dan yang paling dicari adalah yang warnanya agak gelap atau yang susunan besinya tidak lebih dari 15% dan terdapat campuran nickel dan chromium karena campuran tersebut memberi pengaruh pada warnanya. Warnanya yang hijau disebabkan oleh adanya zat besi di dalamnya dan kadang jika warnanya agak kecoklat-coklatan itu dikarenakan campuran besinya terlalu banyak di dalam susunan kimia tersebut. Ditemukan di karangsambunng, Kebumen.



7. Granit
Granit adalah jenis batuan intrusif, felsik, igneus yang umum dan banyak ditemukan. Granit kebanyakan besar, keras dan kuat, dan oleh karena itu banyak digunakan sebagai batuan untuk konstruksi. Kepadatan rata-rata granit adalah 2,75 gr/cm³ dengan jangkauan antara 1,74 dan 2,80. Kata granit berasal dari bahasa Latin granum. Meja granit sebagai bidang acuan dalam proses pengukuran. Dalam bidang industri dan rekayasa, granit banyak dipakai sebagai bidang acuan dalam berbagai pengukuran dan alat pengukur. Hal ini dikarenakan granit bersifat kedap air, kaku (rigid), non-higroskopis dan memiliki koefisien ekspansi termal yang sangat rendah. Salah satu penerapannya adalah pada mesin pengukur koordinat (Coordinate Measuring Machine).



8. Gabro
Batuan gabro merupakan endapan batuan yang lebih muda dibandingkan batuan onix dan marmer. Teksturnya yang berbutir kasar membuat batuan ini mudah dibentuk dengan alat sederhana, balk dengan pahat atau baji maupun dengan teknik semprotan air bertekanan tinggi. Ditemukan di pegununngan jiwo,Klaten



9. Diabas
Batuan diabas diinterpretasikan merupakan batuan intrusi, dan menunjukan struktur kekar tiang (collumnar joint) yang mana merupakan hasil gaya kontraksi pada saat pembekuan magma. Pada daerah ini telah dilakukan konservasi sebagian dan sebagian lagi telah dilakukan penambangan. Ditemukan di karangsambung, kebumen.